Selasa, 20 Desember 2011

Manusia itu Rapuh dan Mudah Terbakar

Sama sekali tak ada maksud dari jari untuk menghancurkan mahkluk kecil nan rapuh yang datang entah dari mana.

Hanya tiba-tiba ia melintas, dan reflek jari begitu cepat berniat menjatuhkan si mahkluk ke lantai, biar cari lintasan baru tuk berjalan. seperti ketika ingin menyingkirkan semut atau kepik atau laba-laba kecil yang sedang berjalan,jatuh dari ketinggian mejapun ia tak akan mati, seharusnya

Namun persis hanya sekejap. Lebih cepat dari jentikan jari, bukan jatuh malah hancur.

dan yang langsung terbayang di benak adalah kilasan cepat kehidupan seperti menjelang kematian:


begitu saja, tidak perlu ada drama.





mungkin sebabnya mahkluk kecil putih itu tidak mempunyai eksoskleleton seperti serangga-serangga lain. terlalu rapuh.

sama seperti manusia yang juga tidak mempunyai eksoskeleton.



Rapuh



dan mudah terbakar.



bagaimana jika ada

mahkluk superfisial yang lebih jago dari kita yang tiba-tiba melakukan yang mirip dengan niat jari saya untuk menyingkirkan saja serangga rapuh itu dan akhirnya hanya berujar sesudah semuanya terlambat:

"ooops, my bad"


Tamat.